• Rabu, 07 September 2016

    Rumah Bekas Kuburan Belanda


    Zona Mistis - Cerita Mistis - Rumah Bekas Kuburan Belanda.
    Dulu, aku tinggal di sebuah rumah yang cukup besar. Terlalu besar untuk ditinggali berdua dengan ibuku. Kami hanya tinggal berdua dengan satu orang pembantu dan seorang suster.
    Usiaku masih 6 tahun dan aku adalah anak tunggal sehingga aku butuh teman bermain. Ibuku adalah seorang arsitektur. Rumahku saat itu terbilang cukup angker karena banyak sekali penampakan dan karena aku masih kecil aku tidak begitu mengerti dan yang sering diganggu adalah ibuku.

    Suatu hari, ibuku sedang pergi berkerja. Pembantuku sedang membersihkan pekarangan depan sehingga aku hanya berdua dengan susterku. Kami memutuskan ke perkarangan belakang. Di belakang rumahku terdapat banyak pohon buah, terdapat juga sebuah kolam ikan yang cukup besar dan diatas kolam ikan tersebut terdapat terasko. Disamping kolam ikan terdapat pintu jeruji besi yang menghubungkan rumahku dengan rumah sebelah. Di pintu itulah aku, susterku dan papa aji sedang mengobrol. Kami asik mengobrol sampai kira-kira pukul empat.

    Tiba-tiba aku mendengar suara mobil dari perkarangan depan dan suara ibuku memanggil.

    "Cilla.. !! Via.. !!

    Itulah yang ku dengar, suaranya sangat jelas. Via adalah nama susterku. Kami langsung berlari ke depan untuk menyambut ibuku. Tetapi ketika kami sampai depan rumah, kami melihat perkarangan kosong. Tidak ada mobil, hanya semen bertumpuk di samping rumah karena rumahku masih dibangun. Aku dan susterku berpandangan.

    "Sus tadi dengar mama pulangkan" tanyaku.

    "Iya.. tadi memanggil kita kan" tanya susterku balik.

    "Tadi suara mama jelas banget kok" kataku dan susterku mengangguk. Kami kebingungan dan memutuskan untuk kembali masuk dan langsung menuju pintu belakang. Papa aji masih menunggu di sana.

    "Papa aji tadi dengar suara mama memanggil gak?" tanyaku.

    "Enggak.. !!" jawabnya sambil menggelengkan kepala.

    "Loh.. tadi yang manggil siapa?" tanyaku kebingungan.

    Papa aji hanya tersenyum. Maklum isterinya dapat melihat apa yang ada dirumahku.

    Malam begitu dingin. Kami sudah terlelap dibawah selimut masing-masing. Tepat jam 12.05, ibuku terbangun. Ia membuka mata perlahan dan dilihatnya langit-langit kamar yang gelap. Sayup-sayup terdengar suara berbisik dibawah, panci yang terjatuh dan suara orang memasak. Ibuku bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur. Kamar kami terletak di lantai atas, agak jauh menuju dapur.

    "KREEEK"

    Suara lantai kayu menambah suasana horornya. Ibuku turun kebawh. Suara berbisik didapur semakin jelas seperti suara orang memasak. Dingin menusuk tulang, dan sesampainya di dapur semua terlihat gelap. Ibuku menyalakan lampu dapur. Kosong, tidak ada siapapun yang menggunakan dapur. Kamar pembantu kami berada di samping dapur, keduanya sedang terlelap. Kejadian malam itu tak hanya terjadi sekali ini saja.

    Keesokan malamnya, tepat jam 12.05, ibuku kembali terbangun. Kali ini ia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi sebelah tangga. Namun, karena takut ia berusaha kembali tidur.

    "Eh.. siapa sih yang mandi malem-malem?" tanya ibuku, kepada pembantuku keesokan paginya.

    Mereka bertatapan.

    "Gak ada yang mandi kok bu" jawab susterku.

    Hal ini terjadi beberapa kali dan suaranya juga beragam, ada suara menyapu, bernyanyi, dan suara orang bermain. Dan semuanya terjadi tepat pukul 12.05 tengah malam.

    Tak hanya aku dan ibuku, dulu kami mempunyai supir bernama yanto. Ia menempati kamar di samping garasi yang terpisah dari rumah utama. Kamarnya cukup besar, ketika ia tidur ia sering mendengar suara ketukan pintu. Ia terbangun dan keluar, siapa tau ada sesuatu yang darurat terjadi di dalam rumah. Tetapi ketika ia membuka pintu, tidak ada orang diluar. Lampu di depan pintunya berkedip dan redup sedangkan sisinya gelap gulita. Ia kembali ketempat tidur, tak berapa lama pintu kembali diketuk.

    "WOIIII GUE MAU TIDURR.. !! JANGAN GANGGU.. !! Ujar yanto dengan perasaan kesal.

    Tak hanya kejadian seram. Rumahku sudah terkenal angker disana, banyak tetangga yang lewat mengatakan bahwa mereka sering melihat kuntilanak berada didepan pagar. Maka, tidak ada yang berani melewati rumahku ketika hari mulai gelap.

    Kejadian 12.05 tak hanya berupa suara-suara beraktivitas, suatu kali ibuku terbangun. Dan ia berusaha bergerak, badannya sangat berat dan tidak bisa digerakkan. Bahkan untuk menutup mata pun tidak bisa. Ia berusaha berbicara tetapi tidak ada suara yang keluar. Orang-orang sering bilang ini ketindihan, tetapi ini berbeda. Tak lama ibuku melihat sosok. Sosok 4 orang dengan baju layaknya pak haji dengan jenggot putih panjang berdiri di samping kasurnya. Mereka hanya terdiam, jantung ibuku berdetak keras dan rasa takut bergelut tetapi ia pasrah karena berontakpun tidak bisa. Setelah sekitar 10 menit, mereka menghilang dan ibuku seakan pingsan, tetapi kembali tidur tampa ia sadari.

    Satu bulan kemudian setelah pindah, aku baru mendengar cerita dari mama aji. Ia mendeskripsikan dua kuntilanak yang katanya kakak adik, satu genderuwo dan satu anak kecil. Katanya rumah itu dulu bekas kuburan belanda, makanya kami mendapatkan harga murah untuk tanah sebesar itu.

    Sesekali aku berkunjung kesana ikut ibuku membereskan rumah itu, tukang yang bekerja disanapun sering bercerita. Suatu kali ia sedang memotong rumput di taman belakang, ia merasa ada yang memperhatikannya dari teraso kolam ikan. Ketika dua orang tukang sedang membetulkan dinding belakang, mereka mendengar suara orang mandi dari arah kamar mandi pembantu. Saat itu pembantuku sudah tidak tinggal disitu.

    "BYUUR.. !!"

    Suaranya sangat jelas sehingga mereka memutuskan untuk mengetuk kamar mandi itu

    "TOK..TOK.. TOK.."

    "KREEKK.. !!"

    Pintu terbuka, tidak ada orang didalamnya. Bahkan bak mandipun kosong, tidak ada air didalamnya. Karena takut, merekapun menutup bak mandi dengan papan triplek.

    1 komentar: